Berakar pada konsep batik citra semen (semi) yang mengandung konsep tiga jagad; jagad atas, tengah, dan bawah. Jagad atas adalah milik pencipta kehidupan. Jagad tengah milik manusia, dan tetumbuhan. Lalu jagad bawah memiliki kehidupan makhluk kecil yang acap kali dianggap mengerikan namun sering juga keberadaannya terlupakan. Tentu saja, menganggapnya mengerikan dan melupakan adalah satu pekerjaan yang hanya bisa dilakukan oleh manusia sebagai makhluk yang bernalar, berperasaan, dan diceritakan paling sempurna. Namun, manusia tidak melakukan hal tersebut pada jagad atas; pencipta kehidupan; yang tak benda, dengan satu dan lain alasan. Pada pola relasi antar makhluk hidup, manusia adalah penguasa dan seakan berhak menentukan baik mana yang dipertahankan karena alasan kebutuhan, atau mana yang dibumihanguskan sebab terancam dan ketakutan. Mengabdi Pada Yang Benda adalah racauan atas tindakan manusia yang mulai semena-mena pada mereka yang benda namun sering di-tak-bendakan demi pemuasan kebutuhan atau karena alasan bahwa mereka adalah gangguan. Apa jadinya jika kita sedikit merubah pandangan, bahwa bisa jadi mereka yang berada di jagad ketiga ini sama sekali tidak mengerikan, namun menyenangkan? Mungkin, keseimbangan jagad akan bertahan sedikit lebih lama?